Perjalan Band GiGi
Posted In:
Group Band
.
By Pani
uhmmppp
Mo nulis profile band lagi nih,,,
kali ini aku pengen nampilin sekilas about gigi (ada gusi, ma mulut jg ga y,, heheeh ^^)
gigi merupakan salah satu band terbesar di indonesia,,
Hit-hit nya bs memanjakan setiap telinga mendengar musik nya,,
Langsung ke TKP :)
Dengan modal keinginan yang sama khususnya di bidang musik Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana pada tanggal 22 Maret 1994 mendirikan kelompok musik yang diberi nama cukup unik : G I G I .
Kehadiran mereka di blantika musik Indonesia awalnya tidak langsung bersinar begitu saja, padahal kalau dilihat dari penampilan , kemampuan dan pengalaman-nya, mereka dapat dikategorikan sarat sebuah group musik yang harus diperhitungkan kehadirannya.
Album perdana “ ANGAN “ terjual 100.000 copy, sebuah angka penjualan yang sebenarnya cukup lumayan untuk sebuah group baru pada masa itu, apalagi kalau didengar dengan teliti bahwa pada album tersebut warna musik GIGI belum terlihat jelas, mereka masih dalam proses pencarian, mereka masih memainkan musiknya menurut kata hatinya sendiri-sendiri, kebutuhan group pada saat itu dipikirkan dan hasilnya belum seperti yang diharapkan.
September 1995 adalah tahun cobaan, pada saat dimana GIGI sedang tegar berkibar di atas, Aria Baron meninggalkan GIGI, pasalnya ingin melanjutkan sekolahnya di Amerika. Akhirnya dilepaslah Baron dan GIGI tetap berjalan dengan komitmen tidak juga menambah personil pengganti ( walau banyak guitarist yang mau audisi). kondisi seperti ini ternyata tidak membuat masalah berarti. Terbukti pada April 1996 saat GIGI me-rilis album ketiganya yang berjudul “ 3/4 “ masih banyak yang menyukainya. Album dengan lagu hit “ O O Oo Oo O “ ini laku terjual sama dengan album kedua kurang lebih hampir 400.000 copy. Sedangkan prestasi tahun 1996 yang diperoleh GIGI adalah sebagai kelompok musik paling bersinar 1996, Group Band terlaris 1996, dari Data management 48 kali show yang ditargetkan dapat tercapai 59 show, satu di antaranya di Amerika.
GIGI 1994 - 1996
Lagi-lagi cobaan, semua masalah yang ada di tahun 1995 dapat terselesaikan datang lagi ditahun 1996, Thomas Ramdhan pada Mei 1996 mengundurkan diri disusul Ronald Fristianto pada November 1996. Bukan saja management yang menyesalkan permasalahan ini terjadi tapi masyarakat musik pun demikian adanya. Akhirnya apa boleh dikata demi memberikan pertanggunganjawaban atas kewajibannya, GIGI (yang personelnya tinggal Dewa Budjana dan Armand Maulana saja) didukung sepenuhnya oleh Management memutuskan untuk tetap berjalan dan mencari pemain pengganti. Pilihannya adalah Opet Alatas ( Bass ) dan Budhy Haryono ( drum ).
Tahun 1997 adalah tahun serba baru bagi GIGI. Selain dua pemain baru dan konsep musik baru, perusahaan rekamannya pun baru. Sebenarnya kondisi lain yang diharapkan harusnya baru juga, ternyata tidak begitu, Album yang diberi nama “ 2 X 2 “ yang dapat dikatakan album tereksklusif GIGI tersebut yang proses pengambilan suaranya di lakukan di Indonesia dan Amerika, proses penyempurnaan keseluruhan ( Mixing dan Mastering ) di lakukan sepenuhnya di Amerika kurang dipromosikan secara maksimal, akibatnya album yang bekerjasama dengan Musisi Dunia seperti Billy Sheehan ( Bassist Mr. BIG ), Harry Kim dan Arturo Velasco ( Phil Collins Brass Sections ), Eric Marienthal ( Saxophone Solo ) hasil yang diharapkan tidak seperti yang ditargetkan. Untung ada Program tour 100 Kota dari Management GIGI yang paling tidak membantu meningkatkan penjualan kaset.
Tahun 1998, adalah tahun pembuktian bagi GIGI. Konsep musik yang sempat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan personel yang baru, sekarang kembali seperti cirinya sediakala. Pindah perusahaan rekaman ke Sony Music Indonesia adalah pilihan yang tepat. 19 Juni 1998, sepulangnya GIGI show di Malaysia , album “ KILAS BALIK “ di lempar kepasar. Tidak diduga hasilnya, dengan kerjasama yang baik antara Management GIGI dan Sony Music Indonesia mengemas promosi album, tingkat penjualan kasetnya terhitung laku keras. Tidak saja di Jakarta atau di Pulau Jawa, dipulau lainnya pun penjualan kaset GIGI menjadi best seller untuk beberapa periode mingguan. Sedangkan hits lagu “ Terbang “ duduk ditangga lagu terbaik radio di Indonesia tidak kurang dari 9 minggu, belum lagi lagu lainnya seperti “ Dimanakah kau berada “ dan “ Rindukan Damai “. Penjualan kaset dan CDnya mencapai angka 300.000. Prestasi lain yang diperoleh ditahun 1998 pun sangat menggembirakan seperti di Anugerah Musik Indonesia, GIGI menggondol beberapa katagori seperti Group Terbaik, Penyanyi Terbaik, Lagu Terbaik dan Nominasi Cover Kaset Terbaik. Sedangkan dari media cetak GIGI dinobatkan sebagai group pop rock terbaik 1998 dan group paling bersinar 1998. Yang paling menggembirakan bagi GIGI di kondisi ekonomi Indonesia yang sedang parah begini target management untuk mencapai 48 kegiatan/show dalam satu tahun ( terhitung Juni 1998 ) sudah terlampaui di akhir tahun 1998 dengan 68 kegiatan/show.
Bersamaan dengan HUTnya yang ke 5 bulan April 1999 yang ditandai dengan konser tunggal GIGI di Gedung Kesenian Jakarta yang bertajuk “Konser Balas Budi”, diluncurkan pula album ke 6 GIGI yang berjudul “BAIK” . Ada yang istimewa di album keenam ini. “Si anak hilang” THOMAS RAMDHAN kembali memperkuat jajaran formasi GIGI yang posisinya di tiga tahun kemarin diisi oleh Opet Alatas. Dan GIGI seakan menemukan kembali komponennya yang sempat hilang, yang membuat formulasi komposisi-komposisi GIGI kian kokoh saja. Dengan hits andalan “Hinakah” Album GIGI – BAIK menginjak bulan kedua sudah mencapai penjualan 60.000 keping meskipun belum ditunjang dengan promosi penayangan video klipnya yang eksklusif (dikarenakan kapling acara di media televisi saat itu didominasi oleh kampanye-kampanye parpol dan talk show bernuansa politik yang memang ratingnya sedang tinggi). Dan….. Armand Maulana, Budhy Haryono, Dewa Budjana dan Thomas Ramdhan tetap berkeyakinan bahwa bagaimanapun keadaannya, apapun cobaan dan rintangannya, dengan segenap kepiawaiannya berolah musik GIGI akan tetap menggigit di sanubari penggemarnya dan masyarakat pada umumnya. Di tahun 1999 itu pula GIGI mengukir sejarah dalam karier musiknya dengan menggelar konser tunggal yang di beri nama “Konser Balas Budi” di Gedung Kesenian Jakarta dengan melibatkan puluhan pemain orkestra dalam konsernya itu.
Album THE BEST OF GIGI yang dirilis pada bulan Juni 2002 ini memuat 14 lagu dimana dua diataranya adalah dua lagu baru yang belum pernah dirilis sebelumnya, yaitu Andai dan Jalan Di Bulan. Kedua lagu ini mempunyai basic track musik yang sama, yaitu dari akustik, yang mengingatkan kembali para penggemar GIGI akan lagu-lagunya yang catchy dan easy listening. Lagu Andai yang ciptakan pada periode Januari - Februari 2002 ini didaulat menjadi lagu unggulan di album ini. Ada cerita menarik dari penggarapannya. Waktu itu sempat terjadi perdebatan alot antar personil mengenai liriknya. Armand yang menggarap lirik ini sempat membuat 3 versi lirik, dan akhirnya pilihan jatuh pada versi terakhir dimana lirik itu sesuai dengan melodi dan nuansa lagunya. Isinya sendiri menceritakan tentang seorang pria yang meninggalkan selingkuhannya untuk dijadikan pilihan kedua. Video klip lagu Andai ini cukup unik, dimana tampil 'model dadakan seperti Sheila On 7, Andy (/rif), Yuke (The Groove), dan masih banyak lagi.
dan sampai sekarang GIGI digawangi 4 personil yaitu
Armand Maulana (vocal)
Dewa Budjana (gitar)
Thomas Ramdhan (bass)
Gusti Hendy (drum)
Album gigi
0 Responses to Perjalan Band GiGi
Something to say?